Arahan
pelestarian bangunan bersejarah di Kawasan Museum Bahari dan Menara Syahbandar
dirumuskan berdasarkan pertimbangan faktor penyebab perubahan fisik bangunan
bersejarah. Adapun arahan pelestarian bangunan bersejarah di kawasan tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Penyusunan
pedoman tata cara pemeliharaan bangunan kuno-bersejarah termasuk memuat
bagian-bagian bangunan yang harus dipertahankan keasliannya. Hal ini bertujuan
agar setiap bangunan bersejarah memiliki perlindungan yang jelas, sah dan
mengikat sehingga apabila terjadi pergantian kepemilikan bangunan di sekitar
Menara (pasar ikan), perubahan fisik bangunan oleh pemilik baru dapat dicegah.
Juga dengan pemberian sanksi yang tegas kepada pemilik bangunan yang melakukan
perubahan pada bangunan bersejarah.
b. Memberikan
informasi yang jelas mengenai pentingnya pelestarian bangunan bersejarah secara
rutin kepada masyarakat melalui publikasi atau penyuluhan dan mengajak pemilik
bangunan untuk ikut berperan aktif dalam pelestarian bangunan bersejarah di
Kawasan.
c. Pemberian
insentif kepada pemilik bangunan yang telah berperan serta dalam menjaga
kelestarian fisik bangunan dan kawasan, melalui pemberian bantuan dana
perawatan bangunan, subsidi atau pemberian keringanan retribusi.
d. Pemberian
penghargaan dari pemerintah kepada pemilik bangunan atau masyarakat yang telah
berperan aktif dalam pelestarian bangunan bersejarah, penghargaan dapat berupa
piagam, publikasi, subsidi untuk pemeliharaan bangunan.
e. Membuat
acara – acara bulanan atau tahunan yang berskala nasional untuk promosi
kawasan.
f. Pemerintah
dapat mengambil alih kepemilikan serta pengelolaan bangunan kuno yang
terbengkalai atau pemilik tidak mampu lagi melakukan perawatan.
Permasalahan
Permasalah
yang terdapat pada kawasan Museum Bahari adalah sebagai berikut.
1. Lokasi
museum yang berada di bawah permukaan laut.
2. Limpasan
air pasang yang kerap menggenangi museum.
3. Gedung
museum yang terbuat dari kayu terlihat keropos karena kerap terendam.
4. Kurangnya
minat pengunjung yang disebabkan karenan minimnya fasilitas.
Berdasarkan
permasalahan diatas, maka solusi yang tepat adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan
drainase
2. Membangun
jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik
3. Menambah
lahan parkir
4. Memaksimalkan
fungsi ruang
5. Menambahkan
penerangan di setiap ruangan pamer agar tidak terlihat suram dan seram
6. Menata
ruang pamer agar terlihat lebih cantik, menarik dan rapi
7. Memberikan
penunjuk arah yang lebih jelas agar mudah dimengerti oleh pengunjung
Referensi:
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29273&idwil=0
http://museum-bahari.blogspot.com/
http://m-skizze.blogspot.com/2013/07/konservasi-arsitektur-museum-bahari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar