Kamis, 21 Mei 2015

USULAN PELESTARIAN KAWASAN MUSEUM BAHARI


Arahan pelestarian bangunan bersejarah di Kawasan Museum Bahari dan Menara Syahbandar dirumuskan berdasarkan pertimbangan faktor penyebab perubahan fisik bangunan bersejarah. Adapun arahan pelestarian bangunan bersejarah di kawasan tersebut adalah sebagai berikut.
a.  Penyusunan pedoman tata cara pemeliharaan bangunan kuno-bersejarah termasuk memuat bagian-bagian bangunan yang harus dipertahankan keasliannya. Hal ini bertujuan agar setiap bangunan bersejarah memiliki perlindungan yang jelas, sah dan mengikat sehingga apabila terjadi pergantian kepemilikan bangunan di sekitar Menara (pasar ikan), perubahan fisik bangunan oleh pemilik baru dapat dicegah. Juga dengan pemberian sanksi yang tegas kepada pemilik bangunan yang melakukan perubahan pada bangunan bersejarah.
b.    Memberikan informasi yang jelas mengenai pentingnya pelestarian bangunan bersejarah secara rutin kepada masyarakat melalui publikasi atau penyuluhan dan mengajak pemilik bangunan untuk ikut berperan aktif dalam pelestarian bangunan bersejarah di Kawasan.
c.    Pemberian insentif kepada pemilik bangunan yang telah berperan serta dalam menjaga kelestarian fisik bangunan dan kawasan, melalui pemberian bantuan dana perawatan bangunan, subsidi atau pemberian keringanan retribusi.
d.  Pemberian penghargaan dari pemerintah kepada pemilik bangunan atau masyarakat yang telah berperan aktif dalam pelestarian bangunan bersejarah, penghargaan dapat berupa piagam, publikasi, subsidi untuk pemeliharaan bangunan.
e.   Membuat acara – acara bulanan atau tahunan yang berskala nasional untuk promosi kawasan.
f.     Pemerintah dapat mengambil alih kepemilikan serta pengelolaan bangunan kuno yang terbengkalai atau pemilik tidak mampu lagi melakukan perawatan.

Permasalahan
Permasalah yang terdapat pada kawasan Museum Bahari adalah sebagai berikut.
1.    Lokasi museum yang berada di bawah permukaan laut.
2.    Limpasan air pasang yang kerap menggenangi museum.
3.    Gedung museum yang terbuat dari kayu terlihat keropos karena kerap terendam.
4.    Kurangnya minat pengunjung yang disebabkan karenan minimnya fasilitas.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka solusi yang tepat adalah sebagai berikut.
1.    Pembuatan drainase
2.    Membangun jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik
3.    Menambah lahan parkir
4.    Memaksimalkan fungsi ruang
5.    Menambahkan penerangan di setiap ruangan pamer agar tidak terlihat suram dan seram
6.    Menata ruang pamer agar terlihat lebih cantik, menarik dan rapi
7.    Memberikan penunjuk arah yang lebih jelas agar mudah dimengerti oleh pengunjung






Gambar. Interior Museum Bahari
(sumber: dokumen pribadi)

Referensi:
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29273&idwil=0
http://museum-bahari.blogspot.com/
http://m-skizze.blogspot.com/2013/07/konservasi-arsitektur-museum-bahari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar