Selasa, 02 Juni 2015

GAMBARAN UMUM KAWASAN MUSEUM BAHARI

BAB III
GAMBARAN KAWASAN

   A.    Kondisi Eksisting



 

Kawasan Museum Bahari 



Sebelah Barat       : Jl. Pasar Ikan
Sebelah Selatan   : Jl. Pakin
Sebelah Timur      : Jl. Ekor Kuning
Sebelah Utara      : Area Luar Batang

           



   B.    Fasad dan Elemen
         Fasad dan ornament pada museum bahari ini menggunakan ciri khas bangunan    
         kolonial dan disesuaikan dengan iklim di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari atap
         bangunan yang menggunakan atap pelana.
        





         Pintu
         Pintu yang digunakan berbentuk dome dan terbuat dari kayu jati dan kusennya terbuat
         dari batu.



         Dinding
         Dinding merupakan dinding struktur dengan ketebalan 20 cm.
         

         
         Jendela
         Daun jendela terbuat dari kayu jati dan pegangannya terbuat dari besi. Terdapat juga
         teralis yang terbuat dari kayu.




http://m-skizze.blogspot.com/2013/07/konservasi-arsitektur-museum-bahari.html


Kamis, 21 Mei 2015

USULAN PELESTARIAN KAWASAN MUSEUM BAHARI


Arahan pelestarian bangunan bersejarah di Kawasan Museum Bahari dan Menara Syahbandar dirumuskan berdasarkan pertimbangan faktor penyebab perubahan fisik bangunan bersejarah. Adapun arahan pelestarian bangunan bersejarah di kawasan tersebut adalah sebagai berikut.
a.  Penyusunan pedoman tata cara pemeliharaan bangunan kuno-bersejarah termasuk memuat bagian-bagian bangunan yang harus dipertahankan keasliannya. Hal ini bertujuan agar setiap bangunan bersejarah memiliki perlindungan yang jelas, sah dan mengikat sehingga apabila terjadi pergantian kepemilikan bangunan di sekitar Menara (pasar ikan), perubahan fisik bangunan oleh pemilik baru dapat dicegah. Juga dengan pemberian sanksi yang tegas kepada pemilik bangunan yang melakukan perubahan pada bangunan bersejarah.
b.    Memberikan informasi yang jelas mengenai pentingnya pelestarian bangunan bersejarah secara rutin kepada masyarakat melalui publikasi atau penyuluhan dan mengajak pemilik bangunan untuk ikut berperan aktif dalam pelestarian bangunan bersejarah di Kawasan.
c.    Pemberian insentif kepada pemilik bangunan yang telah berperan serta dalam menjaga kelestarian fisik bangunan dan kawasan, melalui pemberian bantuan dana perawatan bangunan, subsidi atau pemberian keringanan retribusi.
d.  Pemberian penghargaan dari pemerintah kepada pemilik bangunan atau masyarakat yang telah berperan aktif dalam pelestarian bangunan bersejarah, penghargaan dapat berupa piagam, publikasi, subsidi untuk pemeliharaan bangunan.
e.   Membuat acara – acara bulanan atau tahunan yang berskala nasional untuk promosi kawasan.
f.     Pemerintah dapat mengambil alih kepemilikan serta pengelolaan bangunan kuno yang terbengkalai atau pemilik tidak mampu lagi melakukan perawatan.

Permasalahan
Permasalah yang terdapat pada kawasan Museum Bahari adalah sebagai berikut.
1.    Lokasi museum yang berada di bawah permukaan laut.
2.    Limpasan air pasang yang kerap menggenangi museum.
3.    Gedung museum yang terbuat dari kayu terlihat keropos karena kerap terendam.
4.    Kurangnya minat pengunjung yang disebabkan karenan minimnya fasilitas.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka solusi yang tepat adalah sebagai berikut.
1.    Pembuatan drainase
2.    Membangun jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik
3.    Menambah lahan parkir
4.    Memaksimalkan fungsi ruang
5.    Menambahkan penerangan di setiap ruangan pamer agar tidak terlihat suram dan seram
6.    Menata ruang pamer agar terlihat lebih cantik, menarik dan rapi
7.    Memberikan penunjuk arah yang lebih jelas agar mudah dimengerti oleh pengunjung






Gambar. Interior Museum Bahari
(sumber: dokumen pribadi)

Referensi:
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29273&idwil=0
http://museum-bahari.blogspot.com/
http://m-skizze.blogspot.com/2013/07/konservasi-arsitektur-museum-bahari.html

TELAAH TEORITIS PELESTARIAN

BAB II
TELAAH TEORITIS

Pelestarian dalam lingkungan binaan pada dasarnya adalah semua proses untuk memelihara lingkungan bangunan sedemikian rupa, sehingga makna kulturalnya yang berupa: nilai keindahan, sejarah, keilmuan, atau nilai sosi al untuk generasi lampau, masa kini dan yang akan datang akan dapat terpelihara. Pelestarian adalah suatu upaya untuk melindungi dan menjaga bangunan, monumen, dan lingkungan dari kerusakan, dan mencegah terjadinya proses kerusakan.
Konsep pelestarian dapat dilihat sebagai suatu kerangka tindakan, yang dalam pengertian paling sempit berarti suatu tindakan pengamanan, perlindungan, pemeliharaan dan perawatan. Dalam pengertian yang lebih luas, pelestarian dapat menjangkau suatu tindakan pengelolaan atau manajemen suatu satuan organisme kehidupan baik berupa lingkungan alami, seperti kawasan cagar alam, maupun lingkungan binaan seperti wilayah perkotaan, perkampungan atau pedesaan. Dengan pengertian di atas, maka upaya pelestarian warisan sejarah budaya, baik berupa suatu bangunan atau lingkungan pada dasarnya adalah merupakan suatu tindakan pengelolaan sumber budaya atau cultural resources management, yang dilaksanakan baik melalui proses pengambilan keputusan secara swadaya nonformal, maupun politis formal.

Strategi Pelestarian
Istilah pelestarian mencakup berbagai macam pendekatan yang bertumpang tindih dan sebagai suatu ekspresi luas yang mencakup berbagai macam strategi untuk menangani bangunan/lingkungan perkotaan. Masing-masing strategi ini dapat dijabarkan sebagai berikut (Budihardjo,1991:11-12):
1.      Konservasi, merupakan upaya untuk melestarikan suatu lingkungan binaan sedemikian rupa, sehingga makna lingkungan itu dapat dipertahankan, mengefisiensikan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya di masa mendatang dengan kata lain, konservasi merupakan suatu proses daur ulang dari sumber daya suatu lingkungan binaan yang dilestarikan. Alat implementasinya dapat mencakup strategi-strategi yang lain, umumnya mencakup gabungan  dua atau lebih strategi.
2.      Preservasi, merupakan upaya pelestarian lingkungan binaan tetap pada kondisi asli yang ada dan mencegah terjadinya proses kerusakannya. Tergantung dari kondisi lingkungan binaan yang akan dilestarikan, maka upaya ini biasanya disertai pula dengan upaya restorasi, rehabilitasi dan rekonstruksi.
3.      Adaptasi Revitalisasi, merupakan upaya untuk mengubah suatu lingkungan binaan agar dapat digunakan untuk fungsi baru yang sesuai, tanpa menuntut perubahan drastis atau hanya memberikan dampak yang minimal.
4.      Gentrifikasi, merupakan upaya untuk meningkatkan vitalitas suatu kawasan kota melalui upaya peningkatan kualitas lingkungannya, namun tanpa menimbulkan perubahan yang berarti dari struktur fisik kawasan itu. Gentrifikasi bertujuan untuk memperbaiki ekonomi suatu kawasan kota dengan mengandalkan kekuatan pasar dengan cara memanfaatkan berbagai prasarana dan sarana yang ada, meningkatkan kualitas serta kemampuan dari berbagai sarana itu melalui program rehabilitasi tanpa harus melakukan pembongkaran yang berarti.
5.      Renovasi, adalah tindakan merubah interior bangunan, baik itu sebagian atau seluruh, sehubungan dengan adaptasi bangunan tersebut terhadap penggunaan baru atau konsep-konsep modern.
6.      Addisi, adalah pembangunan bangunan baru pada kawasan yang dilestarikan dengan mengabstraksikan bentuk-bentuk bangunan yang sudah ada. Pembangunan ini bukan merupakan suatu tiruan yang persisi tetapi hanya menunjang karakter kawasan tersebut.
7.      Demolisi, adalah penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang sudah rusak atau membahayakan.

Sumber:
http://perencanaankota.blogspot.com/2013/09/pelestarian-bangunan-dan-lingkungan.html


Jumat, 24 April 2015

SEJARAH KAWASAN MUSEUM BAHARI


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Sejarah Kawasan Museum Bahari
Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke yang berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Museum Bahari merupakan salah satu dari delapan museum yang berada di bawah pengawasan dari Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pada masa pendudukan Belanda bangunan ini dulunya adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditi utama VOC yang sangat laris di pasaran Eropa. Bangunan yang berdiri persis di samping muara Ci Liwung ini memiliki dua sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun 1652-1771) dan sisi timur, disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan barang dagangan utama VOC di Nusantara, yaitu rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.

Bangunan berlantai tiga itu didirikan tahun 1652 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda di Batavia. Tepatnya di jalan Pasar Ikan Jakarta Utara, menghadap Teluk Jakarta. Disebelah kanan tak jauh dari gudang induk dibangun menara. Sekarang dikenal dengan nama Menara Syahbandar dibangun tahun 1839 untuk proses administrasi keluar masuknya kapal sekaligus sebagai pusat pengawasan lautan dan daratan sekitar. Secara signifikan gudang tersebut mengalami perubahan. Tahun perubahan itu dapat dilihat pada pintu-pintu masuk. Di antaranya tahun 1718, 1719 dan 1771. Pada masa pendudukan Jepang, tepatnya ketika perang dunia II meletus (1939-1945) gudang tersebut menjadi tempat logistik peralatan militer tentara Dai Nippon. Setelah Indonesia Merdeka difungsikan untuk gudang logistik PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PTT (Post Telepon dan Telegram)

Pada masa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang. Tahun 1976, bangunan cagar budaya ini dipugar kembali, dan kemudian pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari.

B.     Koleksi Museum Bahari
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Juga peralatan yang digunakan oleh pelaut di masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan meriam.

Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksikartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.


Sumber:
http://museum-bahari.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/musuem_bahari

Jumat, 04 Juli 2014

LINGKUP KOTA HONG KONG, SHENZHEN DAN BRUNEI DARUSSALAM




HONG KONG
Negara Hong Kong merupakan Daerah Administratif Khusus China. Kawasan ini terletak di bagian tenggara China dan berbatasan dengan Provinsi Guangdong. Nama Hong Kong berasal dari kata “Heung Kong” yang artinya “pelabuhan harum”. Dalam dialek Canton dikenal dengan istilah “Heung Gong” yang artinya “pelabuhan semerbak”. Adapun Kowloon artinya “Sembilan Naga”. Namun julukan Hongkong sebagai kerajaan penyamun juga tidak meleset. Sebab pada waktu para pedagang dari Portugis datang pada abad ke – 16. Hong Kong merupakan kumpulan desa nelayan dan pertanian. Karena penduduknya jarang,teluk-teluk dan pulau – pulau kecil sepanjang pantainya yang panjang dan berkelok-kelok menjadi tempat bersarang bajak laut yang menggangu pelayaran sepanjang pantai cina selatan. Oleh karena itu tidak banyak penduduk yang berani bertempat tinggal di situ.

Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia sejak zaman Neolitikum, namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada Britania Raya (Kerajaan Inggris) setelah Perang Opium pada abad ke-19. Sebelumnya, pada 1513, pelaut Portugis Jorge Álvares, menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong Kong. Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah Perang Opium Kedua, Semenanjung Kowloon dan Stonecutter’s Island diserahkan kepada Britania Raya sedangkan New Territories, termasuk Pulau Lantau, disewakan pada Britania untuk 99 tahun sejak 1 Juli 1898 dan berakhir 30 Juni 1997.

Geografi
Geografi Hong Kong Hong Kong terdiri dari Pulau Hong Kong, Kowloon, dan New Territories jika diurutkan dari selatan . Di sebelah utara New Territories terdapat kota Shenzhen di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong Kong, Pulau Lantau adalah yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua terbesar dan populasinya adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat adalah Ap Lei Chau. Semenanjung Kowloon menempel ke New Territories di utara, dan New Territories menempel ke Tiongkok daratan di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Hong Kong memiliki 236 pulau di Laut China Selatan, yang di mana Pulau Lantau merupakan pulau terbesar dan pulau Hong Kong yang kedua terbesar dan paling besar populasinya. Ap Lei Chau merupakan yang paling padat penduduknya di Hong Kong dan di dunia.

Transportasi
Hong Kong memiliki dua bandar udara terkenal, Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok namun lebih sering dikatakan terletak di Lantau. Bandara tersebut menggantikan Bandara Internasional Kai Tak di tahun 1998 dan menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways, Dragonair, Air Hong Kong, dan Hong Kong Express. Maskapai Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada 2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang. Dalam Kota Hong Kong memiliki sistem transportasi dalam kota yang mapan dan modern yang terdiri dari kereta api, bus, tram, feri, dan taksi. Hampir semua layanan transportasi dapat dibayar menggunakan Octopus Card.
Jaringan kereta bawah tanah dikelola oleh MTR Corporation Limited yang mengelola MTR dan Kowloon-Canton Railway Corporation yang mengelola KCR sedangkan layanan tramnya adalah satu-satunya di dunia yang memakai kereta tram dua tingkat. Jaringan bus dikelola oleh 5 operator yang menggunakan bus dua tingkat seperti terdapat di London dan Singapura. Terdapat pula layanan taksi yang 99% armadanya menggunakan LPG. Layanan feri yang paling dikenal adalah Star Ferry yang menyeberangi Victoria Harbour antara Tsim Sha Tsui, Central, Wan Chai, dan Hung Hom.

Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu tonggak utama perekonomian Hong Kong dengan 21,81 juta orang turis di tahun 2004. Selama Januari sampai April 2005, jumlah turis terus meningkat sebesar 11,1% dan mencapai 7,41 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setelah dibukanya Hong Kong Disneyland Resort pada bulan September 2005.

Arsitektur Orientalis


Pada tahun 1980, Hongkong sempat menggeser posisi Rotterdam sebagai pelabuhan peti kemas paling sibuk di dunia. Hong Kong (Lafal mandarin = HsiangKang, lafal Hokkien = Yongkang) artinya Pelabuhan/ Bandar Harum. Hongkong merupakan kota pelabuhan yang dikelilingi bukit-bukit, memiliki ketinggian 800-1000 m. Menurut pakar arkeologi yang menemukan kuburan yang diperkirakan dari masa Han (206 sm-220 m) di Li Cheng Uk (Kowloon) bahwa Hongkong telah dihuni sejak berabd-abad sebelum masehi. Pada masa dinasti Ming Sejarah Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Hong Kong Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia sejak zaman Neolitikum namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada Britania Raya setelah Perang Opium di abad ke-19. Sebelumnya pada 1513, pelaut Portugis Jorge �lvares, menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong Kong. Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah Perang Opium Kedua, Semenanjung Kowloon dan Stonecutter's Island diserahkan kepada Britania Raya sedangkan New Territories, termasuk Pulau Lantau, disewakan pada Britania untuk 99 tahun sejak 1 Juli 1898 dan berakhir 30 Juni 1997. 


SHENZHEN
Shenzhen (Cina : 深圳) adalah sebuah kota besar di selatan China Southern's Guangdong Province, terletak tepat di utara Hong Kong. Daerah menjadi China pertama dan salah satu yang paling sukses-Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini juga memegang sub-provinsi Status administrasi, dengan kekuatan sedikit lebih rendah dari provinsi.

Cityscape yang modern Shenzhen adalah hasil dari perekonomian yang dinamis dimungkinkan oleh cepat investasi asing sejak lembaga kebijakan "reformasi dan keterbukaan" pembentukan KEK pada akhir tahun 1979, sebelum yang itu hanya sebuah desa kecil. Kedua warga negara Cina dan asing telah menginvestasikan sejumlah besar uang di Shenzhen SEZ. Lebih dari US $ 30 miliar dalam investasi asing telah pergi ke kedua usaha milik asing dan campuran, pada awalnya terutama di bidang manufaktur tetapi baru-baru di industri jasa juga. Shenzhen kini dianggap salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Menjadi pusat keuangan utama daratan China selatan, Shenzhen adalah rumah bagi Bursa Efek Shenzhen serta markas berbagai perusahaan teknologi tinggi. Shenzhen juga merupakan salah satu pelabuhan kontainer tersibuk di China.

Geografi        
Shenzhen terletak di Delta Sungai Pearl, berbatasan Hong Kong ke selatan, Huizhou di utara dan timur laut dan Dongguan di utara dan barat laut. Kota ini meliputi area seluas 2.050 kilometer persegi (792 sq mi), termasuk daerah perkotaan dan pedesaan, dengan populasi total 14 juta pada tahun 2008.

Kota ini awalnya merupakan daerah perbukitan, dengan lahan agraria subur. Namun, setelah menjadi zona ekonomi khusus pada tahun 1979, Shenzhen mengalami perubahan besar dalam lanskap. Desa nelayan sekali berbukit kini digantikan oleh tanah sebagian besar datar di daerah pusat kota, dengan hanya Lianhua Shan (Lotus Hill), Bijia Shan (Bijia Mountain) dan Wutong Shan hanya tiga tempat yang memiliki semacam elevasi dilihat dari satelit. Dengan masuknya pendatang dari daratan China, Shenzhen mengalami booming tahap kedua, dan sekarang memperluas perifer dan bukit-bukit di sekitarnya seperti Mission Hills sekarang sedang diratakan untuk membuat lahan untuk pembangunan yang lebih.

Shenzhen terletak di perbatasan dengan Hong Kong SAR melintasi Sungai Sham Chun dan Sha Tau Kok River, 100 kilometer (62 mil) tenggara ibukota provinsi Guangzhou, 60 kilometer (37 mil) selatan kota industri Dongguan dan 60 kilometer (37 mil) utara-timur laut dari kota resor Zhuhai.

Tata Kota
Kota Shenzhen adalah contoh perencanaan kota yang ideal. Dari penduduknya pada tahun 1979 hanya 30 rb jiwa dan sekarang tahun 2012 sudah mencapai 12 juta jiwa. Dengan income per capita 13.581 $US, pertumbuhan ekonominya yang sangat fantastis yaitu 25,8% pada tahun 2011, sementara China secara keseluruhan adalah 9,8%. Kota Shenzhen adalah salah satu dari 4 kota lainnya seperti Beijing, Guangzho, dan Shanghai. China sendiri kini adalah kampium ekonomi dunia dengan menjadi no 2 di dunia setelah Amerika Serikat dan mengalahkan Jepang serta negara-negara Eropa.

Yang menarik dari tata kota Shenzhen adalah pengelompokan bangunannya, di sini ada Zona Perdagangan Bebas Shenzhen (Shenzhen Free Trade Zone) dan Kawasan Industri Teknologi Tinggi  (Shenzhen High-Tech Industrial Park). Perguruan Tinggi pun terkumpul dalam satu kawasan besar. Sebanyak 8 (delapan) perguruan tinggi terkumpul di kawasan ini, sehingga mereka bisa saling berbagi dalam penyediaan fasilitas mahasiswa seperti kolam renang, aula, gedung olah raga, asrama mahasiswa, taman dll. Sekali lagi lingkungan asri menghiasi kawasan ini, taman tertata rapi dilengkapi dengan danau yang banyak sekali ikanya. Kawasan ini mudah dijangkau karena adanya bus kampus dan stasiun kereta bawah tanah (dalam penyelesaian).

Pariwisata
Wisata pantai di Shenzhen yang paling terkenal adalah pantai Dameisha. Banyak wisatawan yang melepas lelah dan bemandi rian di pantai yang sangat bersih sekali.

Wisata budaya ada di dua tempat, yaitu di China Folk Culture Villages dan di Window of The World. Di China Folk Culture Villages selain menampilkan replika rumah-rumah adat yang ada di China, juga yang sangat ditunggu-tunggu pengunjung adalah show drama tari secara kolosal. Tarian ini dimainkan oleh 500-an pemain dengan tata panggung, tata cahaya, tata busana, dan dekorasi dibuat sangat apik dan sempurna. Tarian semi kontemporer yang kolosal ini berbasis budaya China yang sudah turun temurun, misalnya permainan kung fu dan akrobat. Saya sangat kagum dengan pertunjukkan ini, tentu itu sudah mahfum. Yang menambah kekaguman saya lagi adalah managemen pengelolaan objek wisata ini. Mulai dari akses masuk, parkir kendaraan, penataan ruang wisata, penataan tempat makan, kamar kecil, serta pertunjukkannya itu sendiri. Semuanya serba bersih dan serba tertib.

Kemudian ke tempat wisata Window of The World. Dimana di tempat ini ditampilkan replika bangunan-bangunan monumental dunia seperi; Taj Mahal, Borobudur, Menara Eiffel, Katedral di Jerman, dan lainnya. Sebenarnya tempat ini kurang menarik karena repilkanya hanya berukuran beberapa meter saja. Kita tidak bisa masuk ke bangunan-bangunan tersebut karena saking kecilnya. Berbeda dengan di taman mini dimana kita bisa masuk ke bangunan tersebut dan menikmati detil interior dan eksteriornya.


BRUNEI DARUSSALAM
Brunei Darussalam atau Brunei  Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info) /bruːˈnaɪ/, nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Malaysia: Negara Brunei Darussalam, Jawi: نڬارا بروني دارالسلام), adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak.

Saat ini, Brunei Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Geografi
Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang menghasilkan minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait, kawasan Panaga ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini.

Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.

Demografi
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas dan hampir 90% fasih dengan Bahasa Inggris, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia.

Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei_Darussalam
http://id.wikipedia.org/wiki/shenzhen/
http://archipeddy.com/place/hongkong.html